Selasa, 10 Januari 2012

Jaket ajaib dari india







Suasana lingkungan dan cuaca kadang berubah sangat ekstrim






 

Suasana lingkungan
dan cuaca kadang berubah sangat ekstrim. Misalnya dingin membekukan tulang
atau panas menyengat hingga kita tak nyaman dibuatnya. Tentu tak menjadi
masalah bisa kita berada di dalam gedung atau mobil ber-AC. Begitupun bila
cuaca sangat dingin, kita bisa menghangatkan tubuh di rumah.



Namun bagaimana jika kita harus berada di luar ruangan dengan kondisi cuaca
yang ekstrim? Andai saja AC bisa dibawa-bawa, tentunya semua beres!!!



Pertanyaan itu kini sudah terjawab dengan hadirnya Climacon (Climate Contorl),
jaket yang dapat membuat agan hangat dalam lingkungan yang dingin dan sejuk di
cuaca panas. Penemu dari jaket inovatif ini adalah seorang pria berkebangsaan
India bernama Kranthi Kiran Vistakula, alumni Massachusetts Institute of
Technology (MIT), Amerika Serikat.

 
Spoiler for Sang Creator bersama Climacon yang dikenakannya:



 

Spoiler for Climacon:



 



 



Ide cemerlang ini berawal saat dia harus berangkat kuliah dan
beraktivitas dengan kondisi cuaca bersalju. Saat berada di luar
ruangan, ia harus bersusah payah mengenakan jaket tebal. Namun begitu
memasuki sebuah ruangan, ia harus repot-repot melepas jaket kembali.



Saat itulah ide Climacon muncul. Dia pun berusaha untuk mewujudkan ide
ini dan mengembangkannya, walau di tengah padatnya jadwal kuliah.
Bermodalkan 1000$ yang didapatkan dari even Business Plan MIT yang ia
menangkan, Vistakula pun berhasil menciptakan sebuah prototype
Climacon generasi pertama.



Climacon generasi pertama beratnya mencapai 5 kg. Teman-temannya
menertawakan konsep jaket climacon tersebut. Selain berat, jaket
tersebut dilengkapi kipas dan kabel-kabel yang berseliweran. Ketika
dipakai, jaket tersebut pernah mengundang perhatian polisi karena
dianggap sebagai bom. Vistakula memikirkan jalan lain untuk teknologi
“AC”-nya tersebut. Ia pun akhirnya menggunakan peltier, pelat ajaib
yang memiliki sisi panas dan dingin.

 
Spoiler for Peltier:



 



 



Konsep yang ia gunakan berdasarkan hukum fisika yang disebut Efek
Peltier, ditemukan oleh Jean Charles Peltier Prancis di tahun 1836,
adalah sebuah fenomena di mana listrik, ketika melewati dua kawat dari
logam yang berbeda yang dibuat bersentuhan dan membentuk persimpangan,
sehingga memanas atau mendingin berdasarkan logam kawat listrik yang
melewatinya.

 
Spoiler for Penampang Melintang Climacon:

Prinsip kerja Climacon adalah dengan mempertahankan suhu tubuh
pemakainya antara 18 dan 40 derajat Celcius, dan dapat bekerja dalam
suhu mulai dari minus 30 hingga suhu 50 derajat Celcius. Climacon
menggunakan baterai Lithium Polymer yang tahan digunakan hingga 4-8
jam, bergantung beban kerja peltier.

 



 



Climacon generasi terbaru kini memiliki berat antara 600 dan 700 gram,
kira-kira beratnya seperti sebuah celana jeans. Untuk menciptakan
Climacon dengan bobot ringan ini, ia harus bereksperimen dengan
berbagai bahan ringan berdasarkan Efek Peltier.



“Kami bekerja dengan aluminium, plastik, karet,” kata Vistakula. Ia
membentuk tim setelah kembali ke India pada akhir 2007. Para desainer
pakaian, penjahit dan dua teknisi akhirnya mewujudkan jaket Climacon
yang ringan.

 
Spoiler for Vistakula bersama Rekan Kerjanya:



 



 



Tak hanya jaket, kini Vistakula mulai mengembangkan produk turunan
Climacon yaitu Climaware, yang dapat digunakan untuk berbagai
aktivitas seperti kegiatan militer, olahraga, dan kesehatan.

 
Spoiler for Produk Climaware:


Climaware Shoes





Climaware Neck Wrap





Climaware Knee Pack





Climaware Headgear





Climaware Haemosave





 

Karena banyak yang request harga ini Climacon, ok deh ane kasi tau.
Climacon memiliki banyak varian, sehingga rentang harganya berkisar
13.000 Rs sampai 40.000 Rs. Itu kira-kira berapa rupiah y gan? Ane g
ngerti pasaran rupee berapa rupiah




Tidak ada komentar:

Posting Komentar