Selasa, 10 Januari 2012

Berbagai jenis makanan khas jepang.







Onigiri Onigiri adalah nama Jepang untuk makanan berupa nasi yang <br /> dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga berbentuk segi tiga




Onigiri

Onigiri adalah nama Jepang
untuk makanan berupa nasi yang dipadatkan sewaktu masih hangat sehingga
berbentuk segi tiga, bulat, atau seperti karung beras. Dikenal juga dengan
nama lain Omusubi, istilah yang kabarnya dulu digunakan kalangan wanita di
istana kaisar untuk menyebut Onigiri. Onigiri dimakan dengan tangan, tidak
memakai sumpit.




Di Indonesia, Onigiri bisa
dijumpai di bagian makanan Jepang toko swalayan terkemuka dan di restoran yang
menyediakan makanan Jepang. Di negeri Tiongkok, Onigiri dikenal dengan nama
fàntuán










Sushi



Sushi adalah makanan Jepang
yang terdiri dari nasi yang dibentuk bersama lauk (neta) berupa makanan laut,
daging, sayuran mentah atau sudah dimasak. Nasi sushi mempunyai rasa masam
yang lembut karena dibumbui campuran cuka beras, garam, dan gula.





Asal-usul kata sushi adalah
kata sifat untuk rasa masam yang ditulis dengan huruf kanji sushi (酸し). Pada
awalnya, sushi yang ditulis dengan huruf kanji 鮓 merupakan istilah untuk salah
satu jenis pengawetan ikan disebut gyoshō (魚醤) yang membaluri ikan dengan
garam dapur, bubuk ragi atau ampas sake. Penulisan sushi menggunakan huruf
kanji 寿司 yang dimulai pada zaman Edo periode pertengahan merupakan cara
penulisan ateji (menulis dengan huruf kanji lain yang berbunyi yang sama).









Ochazuke



Ochazuke atau chazuke adalah
nama makanan Jepang atau cara makan berupa nasi putih dengan lauk sekadarnya
yang dituangi air teh hijau, dashi atau air panas. Yūzuke adalah sebutan lain
untuk nasi yang dituangi air panas.





Lauk diletakkan di atas nasi
sebelum dituangi air teh (teh hijau atau hōjicha), dashi atau air panas. Lauk
yang digunakan misalnya umeboshi, tsukemono, shiozake, nori, tsukudani,
shiokara, wasabi, tarako (mentaiko).





Ochazuke merupakan makanan
pengisi perut misalnya di antara dua waktu makan atau sewaktu masih lapar
sebelum tidur. Di rumah makan tradisional atau di pemandian air panas, tamu
sering ditawari ochazuke untuk menetralkan rasa pada mulut sehabis menikmati
makanan mewah yang enak-enak.









Donburi



Donburi adalah makanan
Jepang berupa nasi putih dengan berbagai macam lauk di atasnya seperti ikan,
daging dan sayur-sayuran berkuah yang dihidangkan di dalam mangkuk besar yang
juga disebut donburi. Kuah untuk donburi bergantung pada jenis makanan, tapi
pada umumnya berupa dashi dicampur kecap asin dan mirin.









Mochi



Mochi adalah kue Jepang yang
terbuat dari beras ketan, ditumbuk sehingga lembut dan lengket, kemudian
dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat
perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun
demikian, jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di
sepanjang tahun.











Dango



Dango adalah kue Jepang
berbentuk bulat seperti bola kecil, dan dimatangkan dengan cara dikukus atau
direbus di dalam air. Adonan dango dibuat dari tepung beras yang diulen dengan
air atau air panas. Kushidango adalah sebutan untuk sejumlah 3, 4, atau 5
butir dango yang ditusuk menjadi satu dengan tusukan (kushi) dari bambu.
Jumlah butiran dango dalam satu tusuk bergantung pada daerahnya di Jepang.





Dango yang rasanya manis
dibuat dengan menambahkan gula ke dalam adonan, sedangkan dango yang tidak
manis dicelupkan ke dalam saus. Dango juga bisa dimakan dengan taburan bubuk
kacang kedelai (kinako), dimasukkan ke dalam mitsumame (agar-agar yang dimakan
bersama aneka buah kaleng) atau selai kacang merah yang diencerkan dengan air.
Selain dari tepung beras, dango juga bisa dibuat dari tepung terigu atau
tepung millet.









Sashimi



Sashimi adalah makanan
Jepang berupa makanan laut dengan kesegaran prima yang langsung dimakan dalam
keadaan mentah bersama penyedap seperti kecap asin, parutan jahe, dan wasabi.





Makanan laut segar seperti
ikan, kerang, dan udang karang dihidangkan dalam bentuk irisan kecil yang
mudah dimakan, sedang udang berukuran kecil ada yang hanya dikupas kulit dan
dibuang kepalanya saja.





Tsuma adalah sebutan untuk
bahan makanan penyerta yang bisa berupa lobak yang dipotong panjang-panjang
dengan ukuran sangat halus, daun berwarna hijau yang disebut Oba (Aojizo),
atau rumput laut seperti Wakame dan Tosakanori.





Sashimi juga berarti
menikmati sesuatu dalam keadaan mentah, mulai dari potongan mentah daging Kuda
(Basashi), daging ayam (Torisashi), hati ayam atau hati sapi, sampai pada
potongan Konnyaku dan kembang tahu yang disebut Yuba.





Di daerah Kansai, sashimi
lebih dikenal dengan sebutan O-tsukuri.









Nabe



Nabe adalah jenis masakan
Jepang yang dimasak dan dihidangkan di dalam panci besar. Dalam bahasa Jepang,
nabe berarti panci. Panci diletakkan di atas kompor kecil atau plat pemanas
yang ada di atas meja. Sambil dimasak menggunakan panci atau wadah dari
keramik bernama donabe, dan makanan dihidangkan di atas meja makan langsung
bersama pancinya.





Masakan nabe termasuk jenis
masakan steamboat yang dihidangkan untuk beberapa orang sekaligus yang duduk
mengelilingi panci berisi hidangan utama. Makanan diambil sendiri dari panci
oleh orang ingin memakannya, dan dipindahkan ke mangkuk milik sendiri sebelum
dimakan. Selain disebut Naberyōri, makanan jenis ini juga disebut Nabemono.
Makanan ini populer sebagai makanan musim dingin di Jepang.





Sebelum zaman Edo, orang
Jepang memiliki budaya makan "satu orang satu nampan". Pada waktu itu, masakan
nabe dihidangkan untuk satu atau dua orang. Pada zaman Meiji, masakan nabe
menjadi begitu populer, terutama masakan nabe daging sapi yang disebut gyūnabe.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar