Jumat, 06 Januari 2012

Gak ada bisnis yang gk ada resiko







Bagaimana kalau anda seorang perbisnis yang sukses dan ada orang yang <br /> melontarkan pertanyaan seperti ini kepada anda





Bagaimana kalau anda seorang perbisnis yang sukses dan ada orang yang
melontarkan pertanyaan seperti ini kepada anda :








"Pak bisnis apa yang bagus saat ini? Yang resikonya kecil tapi untungnya
besar".Saya tidak mau ketemu makhluk yang namanya RISIKO."



pasti ada banyak jawaban untuk pertanyaan diatas ..

mungkin tanpa kita sadari sesungguhnya kita hidup dikelilingi oleh risiko,
setiap hari, setiap saat. Masa sih...? Coba perhatikan. Dari rumah pergi ke
kantor naik mobil, risikonya kecelakaan, masuk rumah sakit bahkan mati. Naik
pesawat terbang, enteng saja kita naiknya. Padahal risikonya jatuh, terus mati.
Apakah ada di antara kita yang mempunyai motivasi seperti itu, mau bisnis tapi
ndak mau resikonya.



Yang risikonya mati saja kita berani, sekarang berbisnis yang risikonya cuma
kehilangan uang, bahkan dapat cashback, bukan nyawa kok kita tidak berani? Kan
lucu! Lebih lucu lagi, bahkan mungkin ada bisnis yang tidak ada risikonya pun
ada yang masih tidak berani..



 


seorang entrepreneur sukses bukanlah orang yang berani mengambil resiko
saja. Tapi mereka juga harus bisa mengelola segala resiko menjadi sebuah
peluang baru yang menguntungkan.




 


Bagaimana cara mengatasi resiko bisnis? Berikut langkah-langkah yang perlu Anda
perhatikan, untuk mengurangi resiko.




 


1.melakukan riset



Sebelum memulai usaha, sebaiknya kita melakukan riset mengenai
hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha.
Dengan begitu kita dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk
mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko
persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.

dianjurkan : Pilihlah peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat yang
kita miliki, jangan sampai kita memulai usaha hanya karena ikut-ikutan
trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat,
setidaknya kita memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi
dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan kita.


2.Carilah Referensi-referensi
kunci sukses dalam berbisnis



Carilah informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis . Hal tersebut bisa
membantu kita untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat
usaha kita berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan
untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.



 

3.Berfikir bijak tentang
Resiko



Sesuaikan besar modal usaha yang Anda miliki dengan resiko usaha yang Anda
ambil. Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang
beresiko besar, jika modal usaha yang Anda miliki juga masih terbatas.



 

4.Keteguhan Hati dan
Kreatifitas



Kesuksesan bisnis bisa dibangun dengan adanya keteguhan hati yang didukung
kreatifitas. Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta
kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala
resiko yang muncul bisa kita atasi dengan baik.


 

5.Cari informasi tentang
prospek bisnis yang kita jalani



Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah
resiko. Saat ini banyak peluang usaha yang tiba-tiba booming, namun
prospek bisnisnya tidak bisa bertahan lama. Hanya dalam hitungan bulan
saja, bisnis tersebut surut seiring dengan bergantinya trend pasar.
Sebaiknya kita menghindari jenis peluang usaha seperti itu, karena
resikonya cukup besar.


 

6.Lihat tingkat kebutuhan
Konsumen



Ketahui seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk kita.
Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan
memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan
produk.


Dari point-point diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa semua resiko bisnis bisa
diatasi dengan kejelian, ketekunan dan kreatifitas kita. Oleh karena itu,
tingkatkan kemampuan dan pengetahuan kita dalam menjalankan usaha. Agar segala
resiko yang muncul ditengah perjalanan, tidak sampai merugikan bisnis kita.






 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar