Kamis, 22 Desember 2011

Pabrik pembakaran sampah di jepang





Sampah merupakan suatu masalah y




Sampah merupakan suatu
masalah yang sangat besar bagi lingkungan hidup kita. Karena saking banyaknya
sampah yang tidak diurus dan dibiarkan begitu saja, maka lama kelamaan akan
menumpuk terus hingga mencapai jumlah yang tak terkira dan jelas akan mencemari
lingkungan








Tumpukan
sampah-sampah diatas adalah tumpukan sampah yang ada di Indonesia. Untuk
membantu Indonesia dalam mengatasi permasalahan sampah tersebut mungkin ada
baiknya kalau melihat kota Osaka di Jepang yang telah selesai dengan masalah
sampah. Di berbagai sudut kota, di jalanan, di aliran sungai, atau di taman, tak
ada yang namanya sampah berserakan, apalagi tumpukan sampah.




Pengelolaan sampah di
Osaka, salah satunya, ada di istana bermain warna-warni yang bernama Maishima
Incineration Plant atau Pabrik Pembakaran Sampah Maishima. Bentuk gedungnya unik
tak memperlihatkan sama sekali bahwa itu adalah tempat pengolahan sampah.
Benar-benar kalau dari luar tampak seperti istana bermain.

 
Spoiler for Maishima Incineration Plant:




 
Pabrik ini dibangun pada 1997 dan selesai tahun 2001. Di dalamnya ada mesin
pembakaran sampah raksasa. Bagaimana tidak raksasa, sekali bakar mesin
incenerator ini mampu membakar 450 ton sampah sekaligus. Dalam sehari, mesin ini
membakar sampah dua kali.



Sampah-sampah dari seluruh kota Osaka masuk ke pabrik ini menggunakan truk
sampah khusus. Sejak di pintu gerbang, sampah telah dipisahkan mana yang bisa
dibakar dan mana yang tidak bisa dibakar. Truk kemudian masuk ke lokasi
penampungan sampah.



Ruang itu sangat bersih. Hampir tak terlihat sama sekali sampah berserakan dari
proses penurunan sampah dari truk. Kalau dilihat dari bagian atas pabrik, tampak
truk-truk itu seperti mobil mainan di tengah pabrik yang sangat besar.



Sampah ditampung dalam penampungan raksasa. Sebuah capit raksasa siap
memindahkan sampah tersebut ke mesin incenerator. Sekali capit, sampah dari enam
truk sampah terangkut masuk ke incenerator.



Di incenerator, sampah dibakar dengan suhu mencapai 950 derajat celcius.
Pembakaran itu menghasilkan panas. Panas tersebut digunakan untuk berbagai
kepentingan di antaranya untuk pemanas ruangan, pemanas air, dan pembangkit
listrik bagi pabrik itu sendiri.



Selain itu, pabrik ini mampu menjual listrik hasil pengolahan sampah tersebut ke
perusahaan listrik di kota itu. Tahun lalu, Kansa Elektric Power—perusahaan
listrik di Osaka—menerima 50 juta kilowatt listrik dari pabrik pembakaran sampah
Maishima.



Pabrik yang ada hanyalah salah satu dari 10 pabrik serupa yang ada di Osaka. Tak
mengherankan jika masalah sampah di sana sudah teratasi. Incenerator itu
semuanya berteknologi tinggi sehingga biayanya pun sangat besar. Namun
dibandingkan dengan hasilnya, tentu sepadan.



 
Spoiler for Terlihat seperti pabrik pembakaran sampahkah?:





 
Spoiler for Terlihat seperti pabrik pembakaran sampahkah?:






Pengalaman Osaka ini bisa menjadi pelajaran bagi pengelolaan sampah
di Indonesia, khususnya Jakarta yang tiap hari selalu mengalami
masalah sampah. Tinggal sekarang kemauannya saja.






 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar