New Page 5
”Osaka adalah kota ketiga di Jepang dan salah satu wilayah metropolitan
terbesar di dunia, dengan hampir 20 juta orang Terletak di mulut Sungai Yodo
di Teluk Osaka , di daerah Kansai pulau utama Honshu, Osaka adalah kota di
Jepang dan juga merupakan sebuah kota yang ditunjuk di bawah Undang-undang
Otonomi Daerah dan ibukota Prefektur Osaka.”
OSAKA
Istana OsakaKota Osaka (大阪市 ,Ōsaka-shi)
adalah kota ketiga-terbesar di Jepang, dengan populasi 2,7 juta orang.
Kota ini terletak di
pulau Honshu, di mulut Sungai Yodo di Teluk Osaka. Kota ini adalah salah satu
pusat industri dan pelabuhan utama, dan juga ibukota Prefektur Osaka dan
bagian pusat dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto. Di sebelah timur,
Osaka bertetangga dengan Kyoto dan Nara, dan di sebelah barat dengan kota
Kobe. Osaka merupakan bagian dari wilayah Kansai.
Osaka merupakan
sebuah metropolis air, dengan sungai-sungainya dan jumlah jembatan terbanyak
di Jepang sampai tidak terhitung jumlahnya. Menurut orang Jepang, ada “808
bangunan jembatan” di Osaka. Konon bagi orang Jepang, angka “808″ merupakan
jumlah yang sangat banyak, dan sama artinya dengan tidak terhitung. Sebenarnya
jumlah jembatan yang ada di Osaka adalah 790, di antaranya, 761 jembatan yang
dikelola oleh pemerintah kota Osaka.
Ada dua pusat kota
di Osaka, yakni Umeda di sebelah utara, dan Namba di sebelah selatan. Kedua
pusat kota ini dihubungkan oleh jalan utama yang bernama Midosuji.
Kantor-kantor perdagangan, bank, dan konglomerat Jepang umumnya terpusat di
sekitar Jalan Midosuji. Pemandangan Jalan Midosuji dengan daun-daun pohon
Ginkgo yang menguning di musim gugur sangatlah indah.
- Sejarah
Letak Osaka di peta JepangPada
zaman dulu, Osaka yang dikenal sebagai Naniwa sudah menjadi pintu
gerbang perdagangan internasional sejak sekitar abad ke-5. Pelabuhan
Naniwazu merupakan pintu masuk ke Jepang kuno di periode Tumulus (709
AD) di saat perdagangan dengan Tiongkok dan semenanjung Korea mencapai
puncaknya. Dari Naniwazu masuk teknologi pembuatan keramik, pertukangan,
dan agama Buddha yang dibawa masuk dari Tiongkok dan Korea.
Sebagai kota pelabuhan, peran Naniwazu adalah sebagai pusat transportasi.
Dari gudang-gudang besar yang berada di Naniwazu, barang dagangan
diangkut melalui sungai Yodo menuju ibu kota yang pada saat itu berada
di Nara dan kemudian dipindah ke Kyoto.
Walaupun tidak berlangsung lama, Osaka pernah menjadi ibukota Jepang
kuno di zaman Naniwa (pertengahan abad ke-7 sampai pertengahan abad
ke-8). Kaisar Nintoku membangun Istana Naniwa dan menamakan kota tempat
istananya sebagai Naniwa no miya (Ibukota Naniwa). Kejayaan Naniwa dapat
dibuktikan dengan ukuran luas makam Kaisar Nintoku di kota Sakai.
Kekacauan akibat perang berkelanjutan yang dimulai sejak akhir zaman
Kamakura sampai zaman Istana Utara dan Selatan membawa kehancuran
Naniwa. Pada tahun 1532, pendeta Buddha yang bernama Rennyo mendirikan
kuil Ishiyama Honganji di lokasi yang sesuai dengan keadaan tanahnya
dinamakan Osaka (大坂; tanjakan besar). Penduduk mulai bermukim di lokasi
sekitar kuil yang merupakan cikal bakal sebuah kota yang kemudian
dikenal dengan nama Osaka.
Pada tahun 1583, Toyotomi Hideyoshi berhasil menjadi pemersatu Jepang
dan membangun istana yang diberi nama Istana Osaka di lokasi reruntuhan
kuil Osaka Honganji . Pemukiman penduduk di sekitar Istana Osaka
akhirnya meluas menjadi kota pusat ekonomi dan pemerintahan yang bernama
Osaka.
Sesudah meninggalnya Toyotomi Hideyoshi dan jatuhnya Istana Osaka,
shogun Tokugawa Ieyasu memindahkan pusat pemerintahan Jepang ke Edo.
Pemerintahan yang disebut Keshogunan Edo membangun kembali istana dan
kota Osaka.
Di zaman Edo, di Osaka dibangun kawasan pergudangan, kanal-kanal, dan
jembatan-jembatan yang mendorong lajunya perdagangan. Pada saat itu,
Osaka dikenal sebagai “Dapur Negeri” (Tenka no Daidokoro) karena Osaka
merupakan pusat distribusi bahan makanan untuk seluruh Jepang. Harga
beras untuk seluruh Jepang dipatok berdasarkan harga beras Pasar Beras
Dojima yang ada di Osaka.
Pemerintah Keshogunan Edo mengutus polisi keshogunan kota Osaka (Osaka-cho
Bugyo) untuk membagi pemukiman penduduk berdasarkan lokasinya: Rukun
Utara (Kita-gumi), Rukun Selatan(Minami-gumi), dan Rukun Temma (Temma-gumi).
Rukun Utara dan Rukun Selatan berada di distrik yang sekarang disebut
Chuo-ku sedangkan Rukun Tenmangu berada di sekitar kuil Osaka Temmangu
yang terletak di distrik Kita-ku. Pada saat itu, Osaka disebut dengan
nama Osaka san-go (tiga distrik Osaka) karena merupakan gabungan dari
tiga rukun penduduk.
Sesudah Restorasi Meiji (1868) selesai, pemerintahan Meiji membentuk
Prefektur Osaka yang terdiri dari kota Osaka san-go dan wilayah yang ada
di sekelilingnya. Nama kota juga dikembalikan seperti semula, menjadi
Osaka (大阪) tanpa akhiran “san-go,” dan penggantian huruf kanji untuk
kata “saka” yang digunakan untuk menulis kata Osaka. Berdasarkan
peraturan pembagian wilayah Gun-ku-cho-son, kota Osaka kemudian dibagi
menjadi 4 distrik: Kita-ku, Higashi-ku, Nishi-ku, dan Minami-ku.
|
- Kebudayaan
Kue
Takoyaki berisi guritaOsaka terkenal dengan budaya Kuidaore (makan
sepuasnya) yakni makan dan makan terus sampai tidak kuat makan lagi dan
jatuh terlentang. Makanan khas Osaka adalah Okonomiyaki (goreng telur
isi irisan kol dengan topping daging babi atau makanan laut), Takoyaki (goreng
tepung bulat isi gurita), dan Kushikatsu (tusukan sayur atau daging
dibungkus tepung roti lalu digoreng). Okonomiyaki, Takoyaki, dan Udon (mie
dari tepung terigu) adalah contoh dari budaya Konamono (makanan dari
tepung terigu) yang digemari orang Osaka.
Awa-okoshi (berondong beras manis) dan Konbu (rumput laut yang
dikeringkan) adalah oleh-oleh khas Osaka.
Bagi orang Osaka dan juga bagi orang yang tinggal di Jepang bagian barat,
kata “daging” (niku) tanpa menjelaskan jenisnya, berarti daging sapi. Di
Osaka, kalau tidak dinyatakan sebelumnya, umumnya Sukiyaki berarti
Sukiyaki daging sapi.
Orang Osaka terkenal sebagai pebisnis yang ulung. Setahun sekali sewaktu
diadakan festival Tooka Ebisu (9, 10, 11 Januari), para pedagang dan
pemilik bisnis di Osaka tidak akan melewatkan kesempatan berkunjung ke
kuil Ebisu agar lancar dalam berbisnis. Kuil Ebisu yang paling terkenal
di Osaka adalah Imamiya-Ebisu yang terletak di dekat mal Namba Parks.
Selain pintar dalam berdagang, orang Osaka juga cermat dalam berbelanja.
Perempuan setengah umur dari Osaka (Osaka no Obasan) adalah stereotipe
perempuan setengah umur penduduk Osaka yang cerewet, suka mengeluh, dan
gigih menawar harga barang sampai semurah mungkin.
Orang Osaka umumnya suka bersikap terus terang, terbuka dan lebih banyak
humor dibandingkan dengan orang Jepang pada umumnya. Keterbukaan ini
menguntungkan Osaka sebagai pusat perdagangan internasional. Orang Osaka
yang lebih banyak humor menjadikan Osaka sebagai kota yang menghasilkan
pelawak-pelawak Manzai laris yang kemudian hijrah ke Tokyo dan menjadi
pembawa acara di televisi. Pentas sandiwara komedi Yoshimoto Shin-kigeki
merupakan hiburan asli Osaka yang terkenal ke seluruh Jepang.
Osaka adalah juga kota yang ramah terhadap pengendara sepeda. Seluruh
pelosok kota dapat dicapai dengan sepeda, walaupun sepeda yang diparkir
sembarangan menjadi masalah bagi pemerintah kota.
Perbedaan mencolok antara Osaka dengan kota-kota lainnya di Jepang
adalah sisi tempat berdiri di tangga berjalan. Di Osaka, pengguna tangga
berjalan harus berdiri di sebelah kanan, sedangkan sebelah kiri adalah
jalur untuk mendahului. Orang Osaka bisa cepat dikenali dari sisi tempat
berdiri sewaktu naik tangga berjalan. Kebiasaan berdiri di sisi kanan
tangga berjalan dimulai sejak Pameran World Expo ’70 yang dilangsungkan
di Osaka.
|
- Transportasi
Osaka mempunyai
penerbangan langsung dengan kota-kota besar di dunia. Bandar udara daerah
Kansai bernama Bandara Internasional Kansai yang dibangun di atas pulau buatan.
Bandar udara penerbangan domestik bernama Bandara Internasional Osaka yang
terletak di kota Itami dan kota Toyonaka yang berbatasan langsung dengan
Osaka.
Stasiun
Shinkansen bernama Shin-Osaka. Jaringan kereta JR dan kereta swasta
menghubungkan Osaka dengan kota-kota di daerah Kansai. Jalur kereta swasta
Keihan dan Hankyu menghubungkan Osaka-Kyoto, jalur kereta Hanshin dan Hankyu
menghubungkan Osaka-Kobe, jalur kereta Kintetsu menghubungkan Osaka-Nara serta
Osaka-Nagoya, dan jalur Nankai menghubungkan Osaka-Wakayama.
Kapal feri lintas batas menghubungkan Osaka dengan Pusan di Korea Selatan dan
Shanghai yang berangkat dari Osaka International Ferry Terminal yang terletak
di Nanko, Osaka Bay Area.
Seluruh pelosok kota dapat dicapai dengan jaringan terpadu kereta bawah tanah
dan bus kota yang dikelola oleh pemerintah kota. Kereta otomatis tanpa masinis
yang naik di dalam kereta yang disebut OTS (Osaka Port Transport System)
merupakan sarana transportasi di Osaka Bay Area.
Tujuan Wisata
- ISTANA OSAKA
Taman dan sungai
yang ada di sekeliling Istana Osaka merupakan tempat untuk menikmati bunga
Sakura (O-hanami) di musim semi. Kapal pesiar yang disebut Osaka Aqua-bus
membawa wisatawan menyusuri sungai sepanjang Taman Sakuranomiya.
- NAMBA DAN SHINSAIBASHI
Daerah Namba dan
Shinsaibashi merupakan daerah dengan toko-toko dan restoran yang paling ramai
dikunjungi wisatawan di akhir pekan dan hari libur. Di sekitar jembatan
Dotombori bisa disaksikan papan nama restoran berbentuk robot kepiting raksasa,
ikan buntal raksasa dan papan reklame perusahaan permen Glico. Di daerah Namba
terdapat mal yang dipadu dengan taman hijau bernama Namba Parks.
- AQUARIUM KAIYUKAN DI TEMPOZAN
Di dalam akuarium
raksasa dipelihara ikan paus jenis Whale shark yang walaupun ukuran badannya
raksasa, makanannya hanya udang-udang kecil. Akuarium ini membanggakan koleksi
sekitar 580 jenis satwa laut kawasan Asia Pasifik.
- UNIVERSAL STUDIOS JAPAN
Sebuah taman
bermain yang besar di Osaka yang selalu penuh dengan pengunjung di akhir pekan
dan waktu liburan anak-anak sekolah.
- UMEDA
Di Umeda terdapat
jaringan toko-toko di bawah tanah terbesar di Jepang yang menghubungkan pusat
perbelanjaan besar Hankyu, Hanshin, dan Daimaru.
- TENJINBASHI SHOPPING STREET
Pusat
perbelanjaan terpanjang di Jepang yang menempati lokasi yang panjangnya 2,6
kilometer.
- MENARA TSUTENKAKU
Menara ini
merupakan simbol Osaka sekaligus kebanggaan penduduk Osaka di zaman dulu. Di
sekeliling menara bisa dilihat pemandangan sudut kota lama yang hampir tidak
pernah berubah sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu.
- TENNOJI ZOO
Lesser Panda dan
Koala merupakan kebanggaan kebun binatang Tennoji yang terletak di dalam
kompleks Taman Tennoji. Di dekat kebun binatang terdapat taman khas Jepang.
- KUIL SHITENNOJI
Kuil agama Buddha
tertua di Jepang yang dibangun oleh Pangeran Shotoku.
- KUIL SUMIYOSHITAISHA
Kuil besar agama
Shinto yang banyak dikunjungi oleh orang Jepang yang melakukan kunjungan
pertama ke kuil di awal tahun baru (Hatsumode).
- BANPAKU KINEN KOEN
Taman yang
terletak di kota Suita dan kota Ibaraki dapat dicapai dengan kereta monorail.
Taman ini terkenal sebagai tempat rekreasi warga kota dan tempat melihat bunga
Sakura di musim semi. Masih di dalam kompleks Taman Expo ’70 terdapat taman
tradisional Jepang dan taman bermain yang bernama Expoland.
- RINKU OUTLET
Tempat ini
merupakan kumpulan outlet barang-barang bermerek yang ada di dekat Bandara
Internasional Kansai. Tersedia bis antar-jemput gratis yang menghubungkan
tempat ini dengan bandara.
- AIR TERJUN MINO
Tempat menikmati
pemandangan daun-daun musim gugur sekaligus tempat piknik yang populer bagi
warga kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar