Kamis, 22 Desember 2011

Kalau ini sampe terjadi di jakarta pasti makin parah ne macet nya





Kamu bisa bayangkan jika fenomen





Kamu bisa bayangkan jika fenomena
alam mengerikan ini terjadi ditengah-tengah kota Jakarta yang padat
penduduknya. Bagaimana kalau tanah tempat kita berpijak tiba-tiba amblong
blung! Seperti yang di Guatemala membentuk sebuah luweng melingkar baru
dengan kedalaman 135 meter (lobang setinggi monas). Hiii pastinya serem kan


 


 

Luweng dalam bahasa Jawa ini
dalam ilmu geologi disebut sinkhole. Beginilah wajah sinkhole yang terjadi
di Guatemala pada tanggal 23 February 2007 itu. Coba lihat, mengagetkan dan
mengerikan tentunyakan? Apakah ini mungkin terjadi di tanah yang kita pijak?
Sebelum menjadi ketakutan dan panik, kita lihat saja dahulu, bagaimana
proses pembentukannya. Secara geologi tentunya ada syarat-syarat tertentu
atau mekanisme tertentu dan diawali tanda-tanda tertentu dalam pembentukan
sinkhole ini. Salah satu indikasi yang paling sering adalah adanya perubahan
sistem air tanah (perubahan geohydrology) sebelum terjadinya amblesan ini.


 


Dibawah ini saya gambarkan bagaimana pembentukan luweng atau
sinkhole ini. Sinkhole atau luweng ini terjadi pada daerah yang
batuan dasarnya (bedrock) berupa batugamping.

 


 

1. Pada awalnya ada sebuah retakan yang membentuk lubang akibat
masuknya air. Daerah ini biasanya terjadi pada daerah yg
tersusun oleh batu gamping. Batugamping ini ?relatip? mudah
terlarutkan ketimbang batupasir (batuan yang terssun oleh pasir,
biasanya mineral kuarsa). Relatif mudah terlarutkan ini jangan
coba-coba di rumah melarutkan batugamping ya,proses pelarutan
ini berjalan dalam puluhan ribu tahun juga.



2. Karena adanya aliran bawah tanah, maka akan muncul rongga
karena bagian bawah terjadi erosi oleh aliran sungai bawah
tanah.



3-4-5-6 Proses ini berlangsung terus menerus dengan kikisan
serta jatuhan dari batuan diatasnya. Hingga akhirnya bolongan
ini membentuk ruang cukup lebar dan jembatan dibagian atas tidak
kuat menahan dan



7. BLUNG ! Lubang ini tidak seluruhnya memenuhi hingga dasar
terbawah, karena volume yang mengisi batuan atas tidak
seluruhnya hilang. Kedalaman lubang bisa mulai hanya beberapa
meter hingga berukuran besar sedalam 100 meter seperti yang di
Guatemala itu.



8. Proses pengendapan diatas cekungan ini akhirnya menutup
Luweng yang seringkali tidak disadari oleh penghuni diatasnya.
Proses siklus ini berjalan ribuan tahun yang dalam skala geologi
yang sering dalam juta tahun bisa saja hanya disebut proses yang
sekejap. Tetapi walaupun telah terjadi hanya seribu tahun yang
lalu, barangkali kita tidak memiliki rekaman itu, dan kita hanya
menggunakan tanah diatasnya itu seolah-olah dahulu tidak terjadi
apa-apa.


 


Bagaimana mengenali kemungkinan terjadinya fenomena ini?

 
Quote:

1.Pertama ini terjadi
pada daerah yang batuan dasarnya (bedrock-nya? adalah
batugamping.


2.Gejala-gejala sebelum
terjadinya amblesan ini sering didahului oleh gejala-gejala
perubahan sitem hydrologi. Adanya danau baru segera setelah
hujan (air limpasan) terutama pada daerah cekungan.


3.Dijumpai
retakan-retakan tanah. Misalnya pohon-pohon yang miring menuju
kearah titik yang sama (pusat amblesan), pintu susah ditutup
karena mleyot-mleyot.




Aliran sungai bawah tanah
bisa saja tertutup yang menunjukkan adanya kemungkinan runtuhan
bawah tanah. pola hidrologinya tentu saja akan terpengaruh
akibat runtuhan bawah tanah ini. Jadi tentunya sebelum melakukan
uji pengeboran mencari apakah ada terowongan dibawah, perlu juga
dilakukan pengamatan permukaan. Apakah ada cekungan-cekungan
bekas sinkhole. Adakah perubahan hidrologi yang teramati dalam
kurun waktu tertentu ketika musim penghujan dan musim kering.




Uji pengeboranpun belum
tentu bisa membuktikan atau menolak hipotesa, karena mencari
bolongan ini tidak bisa dilakukan dengan mudah, bayangkan kalau
area yang luasnya 2 Km persegi harus dibuktikan dengan satu
lubang bor ?. kan sulit banget seperti mencari jarum dalam
jerami. Salah satu cara adalah dengan pengamatan (survey)
geofisika bawah permukaan, baik survey geolistrik,
elektromagnetik, gravitasi dll.




Menurut perkiraan
beberapa geolog yang perlu dicurigai adalah penurunan tanah atau
amblesan disekitar JL MH Thamrin, khususnya jalan didepan
Sarinah dan depan kedutaan perancis yang terus turun. Tidak
hanya itu, rekahan persis ditengah jalan yang membelah
disepanjang jalan lenteng agung, 50 meter setelah pasar lenteng
Agung. Jalan ini sudah berkali-kali ditambal dan diperbaiki
namun tetap retak dan menurun. Ada lagi dipertigaan jalan yang
menghubungkan SCBD dan JL Senopati yang kelihatan cembung
menurun karena dibawah diprediksi ada aliran sungainya. Silahkan
dicek sendiri kalau tidak percaya

BEBERAPA FOTO2 SINKHOLE


 


 
Spoiler for 1:




 
Spoiler for 2:




 
Spoiler for 3:




 
Spoiler for 4:




 
Spoiler for 4:




 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar